Sabtu, 23 Mei 2009

Hakikat Cinta


Cinta merupakan suatu keadaan perasaan yang sifatnya kuat, menakjubkan, mendalam, dan penuh kelembutan terhadap suatu objek tertentu. Karena merupakan suatu yang bersifat personal, seringkali cinta dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin untuk diteliti secara eksperimental, sehingga para ahli psikologi pun mengalami kesulitan tersendiri untuk mengungkapkan dan menjelaskan lebih jauh tentang perasaan cinta ini. Kendati demikian, menurut para ahli bahwa perekembangan perasaan cinta seseorang pertama kali dibentuk dan diperoleh terutama dari ibu atau pengasuhnya pada masa bayi, melalui segenap upaya yang dilakukan ibu dalam rangka pemenuhan berbagai kebutuhan dasar sang bayi.

Menurut Maslow, rasa dicintai dan mencintai merupakan salah satu kebutuhan penting manusia, setelah kebutuhan dasar dan kebutuhan rasa aman. John B. Watson salah seorang penganut behavioristik meyakini bahwa cinta itu ditimbulkan dari adanya rangsangan yang berkenaan dengan kulit pada wilayah erogenous. Pelukan, belaian, usapan dan kecupan halus seringkali digambarkan sebagai manifestasi dari rasa cinta. Sementara itu, dari kelompok Psikoanalis menganggap pentingnya menyusui sebagai bentuk jalinan cinta antara ibu dengan bayi. Menurut John Bowlby bahwa arti penting menyusui tidak hanya berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan rasa haus atau lapar bayi semata, tetapi juga sebagai bentuk “primary object-clinging,” yaitu kebutuhan akan keakraban atau kehangatan melalui kontak fisik dengan sang ibu. Di lain pihak, Erich Fromm (Nana Syaodich Sukmadinata, 2005) mengemukakan bahwa rasa cinta berkembang dari kesadaran manusia akan keterpisahannya dari yang lain, dan kebutuhan untuk mengatasi kecemasan karena keterpisahan tersebut melalui pembentukan suatu persekutuan dengan yang lain. Manusia sebagai individu berdiri sendiri terlepas dari yang lainnya. Karena kesendirian dan keterlepasannya dari yang lain ini seringkali merasa kesepian, merasa cemas, ia membutuhkan seseorang atau orang lain. Berkat adanya situasi ini tumbuhlah rasa cintanya akan orang lain atau suatu hal di luar dirinya. “Every person as a separate individual, experiences aloness. And so we strive actively to overcome our aloness by some form of love” (May, 1968).

Presscot, (Nana Syaodih Sukmadinata, 2005) mengemukakan beberapa ciri rasa cinta:

1. Cinta melibatkan rasa empati. Seseorang yang mencintai berusaha memasuki perasaan dari orang yang dicintainya.
2. Orang yang mencintai sangat memperhatikan kebahagiaan, kesejahteraan dan perkembangan dari orang yang dicintainya.
3. Orang yang mencintai menemukan rasa senang, dan hal ini menjadi sumber bagi peningkatan kebahagiaan, kesejahteraan, dan perkembangan dirinya.
4. Orang yang mencintai melakukan berbagai upaya dan turut membantu orang yang dicintai untuk mendapatkan kebahagiaan, kesejahteraan, dan kemajuan.

Objek cinta tidak selalu manusia, bisa juga benda, keadaan, pekerjaan, negara, bangsa, tanah air, Tuhan, dsb. Dengan demikian karakteristik yang menjadi perhatian orang yang mencintai sesuai dengan objek yang dicintai ada perbedaan. Dengan mengutip dari Erich Fromm, Nana Syaodih Sukmadinata (2005) mengetengahkan lima macam cinta yang berbeda, yaitu: cinta sahabat, cinta orang tua, cinta erotik, cinta diri sendiri, dan cinta Tuhan.

1. Cinta sahabat atau persaudaraan, adalah cinta yang paling dasar dan umum. Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan orang lain. Kehidupan kelompok, kebersamaan, interaksi sosial merupakan kebutuhan dasar dari individu. Untuk membentuk kehidupan bersama, kehidupan kelompok, dan interaksi sosial yang baik perlu didasari oleh rasa senang, rasa bersahabat, rasa cinta dari individu ke individu yang lainnya.
2. Cinta orang tua (cinta ibu atau ayah) kepada anak. Cinta ini cinta murni, sebab tanpa didasari pamrih atau imbalan apapun, cinta orang tua benar-benar ditujukan bagi kepentingan anaknya. Cinta orang yang tulus (unconditional parental love) menjadi dasar bagi pembentukan inti harga diri (core of self esteem) anak (Buss, 1973)
3. Cinta erotik merupakan cinta antara jenis kelamin yang berbeda, antara pria dengan wanita. Cinta ini disebut cinta erotik karena mengandung dorongan-dorongan erotik atau seksual. Pada umumnya, perasaan cinta ini muncul dalam diri seseorang bersamaan dengan munculnya hormon seksual pada saat memasuki masa remaja awal. Jika perasaan cinta ini tidak terkendalikan dengan baik justru akan dapat menimbulkan berbagai bentuk penyimpangan perilaku seksual.
4. Cinta diri sendiri. Manusia adalah makhluk yang bisa bertindak sebagai subjek dan juga sebagai objek. Berkenaan dengan masalah cinta, objek cintanya bisa dirinya sendiri. Kecintaaan terhadap diri sendiri yang berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan mentalnya, dengan apa yang disebut narcisisme.
5. Cinta Tuhan merupakan manifestasi dari hubungan manusia dengan yang ghaib, yaitu yang menciptakannya. Cinta Tuhan lahir dari keyakinan agamanya, dan akan Tuhannya yang menentukan segala kehidupannya. Cinta Tuhan juga merupakan manifestasi dari kesediaan makhluk untuk berbakti kepada-Nya.

Read More......

Bengkel gaul

Sorry..., Under Contruction...Sorry..., Under Contruction...

Read More......

Barita baru

Sorry..., Under Contruction...Sorry..., Under Contruction...

Read More......

Ni lho galleriku...


Sorry..., Under Contruction... ( nyang laen nyusul ye...)

Read More......

Tips dan Tricks Blog

Sory.., Under Contruction...Sory.., Under Contruction...

Read More......

Gaya Hidup

Panduan Praktis Gaya Hidup Sehat Bagi Aktifis.
Menjadi muslim yang kuat, tidak hanya identik dengan badan berotot layaknya Ade Rai. Sebagaimana kita semua ketahui, Rasulullah SAW mengemukakan agar umat muslim menguasai ilmu berkuda, berenang, dan memanah. Hemat kata, ketiga hal tersebut mengacu pada aktifitas jasmani atau jasadiyah.

Menjadi seorang aktifis, menuntut tidak hanya beban dan tanggungjawab dakwah dan sosial yang besar. Satu tanggungjawab yang kerap terlupakan adalah hak tubuh kita sendiri untuk menjadi sehat dan kuat. Sehat dan kuat dalam artian sanggup untuk menunjang aktifitas dakwah, sosial, kerja, dan sebagainya. Tubuh kita pun memiliki hak untuk mendapat perhatian kita.

Stamina dan berat badan cenderung menjadi satu beban tersendiri bagi para aktifis pada umumnya. Stamina yang loyo dan hanya mampu bertahan dalam waktu singkat, kerap menjadi kendala dalam keseharian aktifis. Segudang aktifitas, mulai dari bangun malam untuk qiyamulail, sholat subuh, berangkat sekolah/kuliah/kerja/usaha, menghadiri syuro, rapat kepanitiaan, liqo, ke sana dan ke sini, tentu membutuhkan stamina yang mendukung. Berat badan yang kurang atau berlebihan, sangat berpengaruh kepada kesehatan dan stamina itu sendiri.

Dalam artikel pertama ini, Insya Allah akan Penulis sampaikan beberapa panduan dasar untuk mencapai kesehatan, stamina, dan berat badan yang mampu menyokong aktifitas dakwah, serta aktifitas lain dalam keseharian kita

Hal pertama yang harus ada dalam diri kita adalah niat dan kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi diri kita. Kesehatan fikriyah mungkin telah kita raih, dengan hidayah yang mungkin tidak kita sangka. Demikian halnya dengan kesehatan jasadiyah, yang tidak mustahil kita raih, dengan ikhtiar, dan nikmat dari Allah SWT.

Pola hidup sehat! Satu hal yang kedengarannya mudah dan dianggap telah dilakukan oleh para aktifis pada umumnya. Kenyataan yang ada, tidaklah demikian. Betapa banyak mereka yang mengaku aktifis, namun sulit untuk berjamaah subuh di Masjid, bahkan bangun kesiangan, dengan alasan lelah dan mengantuk. Lelah dan mengantuk adalah sifat bagi jasadiyah kita. Fikriyah kita memang mampu untuk melawan itu semua, namun akan menjadi sangat sulit apabila jasad ini menolak untuk melakukannya.

Pola hidup sehat, terdiri dari pola makan yang baik, olahraga teratur, dan istirahat cukup. Pada tulisan ini, hanya akan menjelaskan secara singkat mengenai ketiga hal tersebut. Penjelasan yang lebih rinci Insya Allah akan dijelaskan pada tulisan berikutnya.

Menjaga Pola Makan (Diet)
Makan merupakan cara alamiah agar jasad ini mendapatkan energi yang dibutuhkan untuk beraktifitas. Singkat kata, apa yang kita makan, akan sangat berpengaruh kepada jasad, bahkan fikriyah kita. Salah kaprah tentang pengertian “Diet”, yang sering mengidentikkan dengan mengurangi makan, adalah hal yang salah. Diet adalah pengaturan pola makan, yang selalu dibutuhkan dalam keseharian kita.

“Makan sebelum lapar, dan berhenti sebelum kenyang.” Rasululah tentunya adalah seorang ahli dalam hal pola makan. Hal tersebut sejalan dengan para ahli kesehatan kini, dimana pengaturan pola makan yang baik adalah yang mencukupi kebutuhan kalori dalam sehari. Berikut beberapa pola makan yang kerap disarankan oleh para ahli gizi dan nutrisi :
- Segera konsumsi makanan setelah bangun tidur malam. Setidaknya kurang dari 30 menit. Mengapa? Karena saat tidur, tubuh juga tetap menyerap nutrisi. Setelah tidur 4-6 jam, tubuh membutuhkan nutrisi lebih saat bangun dari tidur. Bila tidak, akan terjadi apa yang dinamakan katabolik, dimana tubuh memakan tubuh sendiri, khususnya protein otot. Hal ini sangat tidak baik karena cenderung akan menyisakan lemak tubuh. Bagi orang gemuk, tentu akan menambah komposisi lemak tubuh, dan bagi orang yang kurus, akan semakin menurunkan stamina karena otot berkurang.

- Makan setiap 4 jam, walaupun belum lapar. Ubahlah pola makan ala Indonesia (3x sehari) menjadi rutinitas yang lebih sering 4-6 kali sehari, jika mampu. Setelah 4 jam, lambung cenderung kosong, dan tubuh selalu membutuhkan nutrisi. Makanlah dalam porsi kecil. Hal ini akan menjamin tubuh memperoleh nutrisi untuk stamina, dan juga mencegah rasa lapar dan ngemil. Mereka yang kurus akan memperoleh manfaat penambahan berat badan, dan mereka yang gemuk juga memperoleh manfaat dengan pengurangan berat badan. Tentu hal-hal tersebut harus dipadu dengan olahraga yang baik.

- Perhatikan asupan nutrisi dan jenis makanan. Secara garis besar, ada tiga nutrisi pokok yang dibutuhkan yaitu karbohidrat, protein, dan lemak. Aturlah pola makan dengan komposisi kurang lebih karbohidrat 50%, protein 30%, dan lemak 20%. Insya Allah akan dijelaskan lebih lanjut pada tulisan berikutnya tentang masing-masing nutrisi.

“….makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS Al A’raaf:31)

Olahraga Teratur
Olahraga berarti mengolah raga/jasad kita agar memperoleh hak untuk sehat. Seperti awal tulisan ini, sebagaimana kita semua ketahui, Rasulullah SAW mengemukakan agar umat muslim menguasai ilmu berkuda, berenang, dan memanah. Hemat kata, ketiga hal tersebut mengacu pada aktifitas jasmani atau jasadiyah.

Olahraga yang baik dan teratur diperlukan agar tubuh dapat mencapai kategori sehat. Tidak perlu berolahraga berlebihan, namun juga tidak boleh kurang. Olahraga yang baik, setidaknya adalah yang mampu membuat tubuh semakin kuat, sehat, dan berstamina.

Olahraga sangat baik, terutama bagi mereka yang merasa memiliki kekurangan atau kelebihan berat badan, karena akan berpengaruh pada pengaturan pola makan. Bagi mereka yang kurus, produksi hormon insulin dari hasil olahraga, akan memacu tubuh menyerap nutrisi dengan baik, sehingga mampu menambah berat badan dan massa otot. Bagi mereka yang kelebihan berat badan, olahraga mampu membakar lemak dan menambah massa otot.

Secara garis besar, olahraga terdiri dari dua jenis, yaitu anaerobik, dan aerobik. Aerobik berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘aero’ yang berarti udara dan ‘bios’ yang berarti hidup. Secara harfiah, aerobik berarti hidup dengan udara (oksigen). Aktifitas aerobik dapat diartikan sebagai aktifitas dimana tubuh memerlukan banyak oksigen untuk pembentukan energi tubuh (hidup), sedang aktifitas anaerobik kurang atau membutuhkan sedikit oksigen. Contoh olahraga anaerobik adalah angkat beban, dan contoh olahraga aerobik adalah jogging. Olahraga anaerobik cenderung membakar karbohidrat sebagai energi, sedang olahraga aerobik membakar lemak sebagai energi.

Dari paraqraf di atas, jogging setelah bangun tidur sangat baik untuk membakar kelebihan lemak tubuh. Lakukanlah jogging dalam keadaan belum memperoleh asupan nutrisi apapun, kecuali air, sehingga tubuh akan membakar lemak sebagai energi. Bagi orang yang kegemukan, lakukan jogging dengan intensitas sedang (tidak terlalu cepat). Pengaturan waktu bisa 3 kali sepekan, dengan masing-masing 30-45 menit, atau 5-6 kali sepekan @10-15 menit. Bagi mereka yang kurus, lakukan dengan intensitas lebih, dalam tempo yang lebih sebentar, misal 3 kali sepekan @10-15 menit. Ingat! Jangan mengkonsumsi makanan berlebih setelah jogging. Gunakan pola makan di atas.

Jogging adalah satu contoh, masih banyak olahraga lain seperti bersepeda, permainan (sepakbola, basket, dsb), beladiri sebagai olahraga anaerobik. Untuk lebih meningkatkan kekuatan tubuh dan stamina, dapat dipadu dengan latihan beban. Latihan beban dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu atau tubuh. Alat bantu dapat berupa dumbell, barbell, atau mesin lainnya. Push-up, sit-up, squat/bending, pull-up, dsb merupakan latihan beban yang dapat dilakukan dengan tubuh. Tingkatkan intensitas latihan dengan menambah beban secara berkala, misalnya dengan meletakkan beban di punggung saat push-up, memeluk beban di dada saat sit-up, dsb. Bila memungkinkan dan mampu, dapat menggunakan peralatan beban yang umum, seperti dumbell, barbell, mesin benchpress, threadmill, stepper, dan sebagainya.

Istirahat Cukup
Istirahat yang cukup diperlukan agar tubuh dapat kembali ke kondisi normal setelah digunakan untuk beraktifitas. Istirahat terbaik adalah tidur. Tidur 4-6 jam sehari sudah lebih dari cukup. Tidur terlalu lama, akan cenderung mengganggu kesehatan. Sebagaimana dijelaskan di atas, saat tidur pun tubuh butuh nutrisi. Bila tidur terlalu lama, tubuh akan mengalami katabolik. Akibatnya, akan semakin merasa malas, tidak bertenaga, dan memboroskan waktu. Berikut beberapa tips tidur :
- Tidur dalam cahaya seredup/segelap mungkin
- Tidak tidur dalam kondisi perut kenyang, beri waktu 2 jam.
- Tidur dengan tingkat suara sehening mungkin
- Lakukan peregangan ringan sebelum tidur
- Berdoalah.

Beberapa uraian di atas, menjadi awal bagi pola hidup sehat. Diperlukan disiplin untuk dapat mencapai kondisi tubuh yang baik, peningkatan kekuatan, stamina, dan kebugaran pada umumnya.

Read More......

Sporty

Sory.., Under Contruction...
Sory.., Under Contruction...

Read More......